Kata Yantra mungkin masih terdengar asing di telinga. Namun bila kita berbicara mengenai rerajahan, atau Jimat/azimat maka bukan hal asing lagi. Pengetahuan ini sudah berkembang di berbagai belahan dunia dengan corak yang berbeda, namun tetap memiliki fungsi dan tujuan yang sama.
Yantra, magic geometri atau juga lingkaran sihir, banyak cara untuk mengenalnya karena sudah menjadi bagian dari warisan pengetahuan kuno sebagai alat untuk menarik energi dari alam dengan bantuan kombinasi mantra. Tujuan utama yantra adalah untuk membantu praktisi spiritual, agar mampu lebih fokus untuk mencapai kesadaran tertinggi, dalam mengarungi samudra maya tanpa tenggelam didalamnya.
Tradisi Mistik Spiritual
Yantra berasal dari tradisi kuno, berbentuk representasi grafis yang memiliki kekuatan ajaib dari alam semesta, yang kini mulai berangsung-angsur hilang ditelan oleh peradaban maju. Sebuah permainan angka, kotak, serta gambar-gambar yang memiliki kekuatan spiritual, mampu diaplikasikan untuk mempermudah kehidupan, namun seperti halnya kekuatan siddhi, yantra juga memberikan efek samping yang merugikan bila digunakan dengan tidak bijaksana.
Dalam tradisi Tantra, Yantra juga mengambil spektrum kegunaan yang besar sejajar dengan Mantra. Tanpa pemberian mantra, yantra hanyalah gambar biasa tanpa memiliki kekuatan apapun, namun fungsi serta penggunaannya tidak boleh dikacaukan sebagai perangkat sihir, mereka adalah bentuk alat pemujaan yang nyata. Dalam bahasa Sansekerta sendiri sebenarnya memiliki arti sebagai instrumen, pendukung, mesin, atau perangkat.
“Para penyihir zaman kuno biasa menyebutnya bahasa ini sebagai ‘mantra’. apabila kata itu menyinggung perasaan modern, Anda bisa menyebutnya ‘program’. Kode sumber yang bisa membentuk realitas. Kami memanfaatkan energi yang diambil dari dimensi lain, untuk merapal mantra, menciptakan perisai, senjata dan juga untuk membuat sihir.” -the Ancient One (Dr.Strange)
Perkembangan Bentuk Yantra
Dalam perkembangannya, banyak Yantra memiliki bentuk bujur sangkar dengan empat gerbangnya. Bujur sangkar mewakili dunia material sedangkan gerbang adalah titik akses masuk ke Yantra. Berbagai bentuk geometris, simbol, angka dan gambar yang tidak biasa dan susah diterjemahkan adalah bagian dari mekanisme ini, membawa praktisi secara bertahap menuju pusatnya, untuk meraih kesadaran tertinggi.
Kini bentuk yantra mulai bervariasi, modifikasi tergantung dimana dia berkembang dan fungsi kegunaannya, dari semula menggunakan bentuk geometris secara perlahan menjadi gambar atau simbol-simbol, yang diyakini memiliki kualitas yang sama, tujuan dari mengubah bentuk asalnya adalah, untuk mempermudah praktisi menggunakan manfaatnya.
Mempelajari Yantra, merupakan salah satu langkah penting dalam proses sadhana (jalan spiritual). Itulah alasan ketertarikan penulis, yang cukup besar pada pengetahuan kuno ini, serta sebagai alasan yang mendorong untuk membagikannya, supaya pembaca tidak melupakan manfaat salah satu pengetahuan kuno ini.
Cara Kerja Yantra
Tantra secara teknis adalah proses menghubungkan, pola yang tidak biasa (yantra), dengan formula yang tidak biasa (mantra). Dasar dari pola dan formula ini adalah berasal dari keyakinan, bahwa tubuh manusia adalah dasar atau penghubung agar mereka semua mampu bekerja. Yantra hanyalah sebagai perpanjangan, atau eksternalisasi dari kekuatan yang dibayangkan, bekerja di dalam tubuh individu, dan penggunaan Mantra sebagai cara konkretisasi, atau formalisasi dari getaran yang terjadi di dalamnya.
Tantra mengacu pada bidang umum, di mana letak kekuatan dan getaran ini bekerja, yaitu tubuh, bukan hanya tubuh fisik saja, melainkan juga tubuh halus yang tidak terlihat, meskipun terdengar cukup rumit namun efektifitasnya sudah tidak bisa diragukan lagi.
Dijelaskan bahwa tubuh fisik yang bisa kita lihat dan sentuh, mengandung tubuh yang tak terlihat dan tersentuh di dalamnya, ini dianggap sebagai pemikiran kuno dan tahayul bagi kebanyakan orang di dunia. Ideologi Tantra adalah, dengan mengembangkan dan memanfaatkan pemikiran ini ke dalam dinamika internal, semacam energi psikis dalam diri individu. Dengan demikian konteks individu menjadi signifikan dalam tradisi Tantrik yaitu : naluri, dorongan hati, cita-cita.
Penggunaan yantra untuk pemujaan sudah tersebar luas bahkan ketika awal dari simbol ini mulai digunakan, biasanya dengan menggambar desain di depan simbol (jika itu alat tulis) dan kemudian melakukan ritual pemujaan di atasnya. Bila simbolnya mudah dipindahkan, maka akan ditempatkan tepat di atas desain yang ditulis kemudian dipuja.
Desain yang dibuat menandakan tanah yang sudah disucikan, atau kekuatan spiritual dari area yang sudah dikumpulkan. Persiapan desain melibatkan transformasi tanah yang biasa menjadi tanah efektif (hidup).
Arca atau patung Dewa, kebanyakan menjadi simbol yang cukup kuat dan pikiran normal pemuja menjadi instrumen yang efisien untuk menjalankan ritual ini. sebenarnya bukan karena simbol yang mentransmisikan kekuatan ini ke desain. Arca Dewa hanya terlibat sebagai pendorong dalam desain. Ini adalah kesengajaan bagi pemuja, dengan pola yang ditransmisikan secara tradisional, menjadikan desain sebagai fasilitas yang kuat.
Proses Pengajaran Ilmu Yantra
Yantra adalah simbol grafis spiritual yang diperoleh dari guru spiritual. Pengetahuan ini yang kemudian diturunkan kepada muridnya, proses ini sudah berlangsung selama berabad-abad. Pembaca mungkin mampu untuk menyalin gambar atau bentuknya, namun itu hanya menjadi gambar biasa tanpa memiliki arti apapun. Mantra yang mampu untuk menghidupkan yantra tersebut, berasal dari guru yang menurunkannya atau oleh praktisi yantra, melalui pengetahuannya sendiri.
Bagaimana proses penurunan yantra dari guru ke muridnya, dalam tradisi Parampara, murid tidak hanya menghormati guru yang mengajarinya secara langsung, melainkan semua guru sebelumnya. Ini adalah cara pengajaran spiritual yang bertahan sampai sekarang.
- Paramaguru adalah istilah Sansekerta yang berarti “guru pendahulu”, atau gurunya guru yang sekarang. Dalam spiritual, seorang guru tidak saja menjadi guru melainkan juga, sebagai guru spiritual yang terpercaya. Dalam banyak tradisi spiritual, hubungan murid dengan gurunya, mirip dengan hubungan dengan Tuhan dan dianggap sebagai dasar, atau bimbingan pencapaian pencerahan. Paramaguru memainkan peran penting, dalam menjaga agar garis pengetahuan spiritual tidak terputus.
- Parameshti Guru, adalah guru yang memiliki tingkat lebih tinggi dalam tradisi Parampara. Parameshti yang memiliki arti “ilahi,” “Tuhan” atau “pencipta.” dalam bahasa Sansekerta. Parameshti Guru, adalah guru yang memiliki kekuatan untuk memberikan moksha, keadaan pembebasan dan kesatuan dengan Tuhan.
- Swaguru adalah orang yang membawa muridnya maju, dengan berkah Parama guru dan Parameṣṭhi guru, serta menginisiasi dengan memberikan mantra. Sifat dari mantra tergantung pada garis keturunannya atau Guru Parampara. Penting bagi seorang murid untuk memuja ketiga Guru tersebut. Dengan kata lain, seseorang harus menyembah Guru Parampara, dan harus menguasai ketiga Guru tersebut. Meskipun ketiga Guru tersebut, hidup dengan tubuh fisik mereka ataupun tidak.
Silsilah guru bervariasi menurut tradisi, tetapi dapat dirujuk dengan cara ini:
- Guru (guru yang sekarang)
- Paramaguru (guru dari guru)
- Guru parameshti (guru paramaguru)
- Parampara guru (guru parameshti guru)
Dalam beberapa tradisi, Parameshti Guru adalah guru tingkat yang tertinggi, sementara di tradisi lain (seperti dalam contoh ini), Paramesthi Guru adalah guru tertinggi, dan Parampara Guru merupakan guru yang memiliki keabadian.
Pembagian Kategori Yantra :
Nama
|
Kategori Penggunaan |
Sharir | Digunakan untuk menghidupkan yantra yang terletak dalam tubuh. Contohnya, yantra chakra. |
Dharan | Dipasang di berbagai bagian tubuh, sesuai dengan ritual yang ditentukan oleh sang guru. |
Asana | Ditempatkan di bawah kursi atau tikar untuk meditasi, tetapi Juga di bawah bagunan ibadah, rumah atau Arca Dewa. |
Mandala | Totalnya ada sembilan Yantra yang digunakan, yaitu dengan cara duduk di delapan mata arah angin, dan satu di tengah, digunakan ketika melakukan Puja, serta membaca mantra utama, sementara yang lain membaca mantra, sesuai dengan posisi dari arah delapan dewa mata angin. |
Puja | Semua Yantra dipasang di rumah atau di tempat ibadah saat melakukan puja. Mereka bisa dibuat dari berbagai bahan makanan, dan dipasang dengan berbagai cara, menurut tradisi sendiri atau sesuai dengan tujuan untuk memuja Dewa tertentu. |
Chhatar | Digunakan dan disimpan di bawah topi, penutup kepala atau di dalam saku. |
Darshan | Inilah yang digunakan oleh praktisi spiritual untuk direnungkan di pagi hari. Dengan harapan kesejahteraan spiritual pribadi atau dipasang di tempat ibadah untuk kesejahteraan masyaarakat. |
Fungsi-Fungsi Penggunaan Yantra :
- Shantikaran, digunakan untuk menenangkan roh jahat atau pengaruh astrologi yang jahat, juga berfungsi sebagai penyembuh dari penyakit.
- Stambhan, berarti tiang tetapi juga berarti kaku, berhenti, atau diam. digunakan untuk menghentikan suatu peristiwa, melumpuhkan musuh atau mencegah serangan.
- Vashikaran, digunakan untuk mengendalikan seseorang atau sesuatu. Misalnya, musuh, kekasih, tetapi juga berlaku terhadap roh atau para dewa. Vashikaran memiliki arti menarik, menaklukkan, mengendalikan, mempesona. berikut saya berikan beberapa contohnya:
-
- Lakshya = tujuan, sasaran
- Mohan = daya tarik
- Kamakshya = tergila-gila
- Wyapara Wardhaka = Untuk meningkatkan bisnis
- Videshan, digunakan untuk memecah belah dan menciptakan perselisihan di antara masyarakat, kelompok atau orang banyak.
- Uchatan, digunakan untuk mengalihkan dan mempertahankan rumah dari musuh.
- Maran, digunakan untuk menimbulkan kematian pada musuh.
- Vastu sastra, merupakan doktrin kuno yang terdiri dari ajaran yang lahir dari pandangan tradisional, tentang bagaimana hukum alam mempengaruhi tempat tinggal manusia. Desain didasarkan pada keselarasan arah, diterapkan dalam arsitektur tempat ibadah umat Hindu, terutama untuk candi, dan kini meluas ke area lain, termasuk kendaraan, perahu, furniture, patung, lukisan.
Vastu Yantra merupakan bagian tak terpisahkan dari Vastu Sastra ini, merupakan dasar matematika dan skema untuk generasi desain. Ini adalah denah metafisik sebuah bangunan yang menggabungkan tubuh kasar dan kekuatan supernatural. Ini menyediakan metode yang menentukan persyaratan arsitektur dalam kaitannya dengan arahnya.
- Kaal Sarp Yoga, berguna untuk mengatasi posisi horoskop yang dianggap kurang menguntungkan. Contohnya, apabila ke tujuh planet (Matahari, Bulan, Jupiter, Venus, Mars, Merkurius dan Saturnus) berada dalam posisi yang sejajar di antara Rahu dan Ketu Axis (simpul utara dan selatan Bulan), Rahu adalah kepala ular dan Ketu adalah ekor naga. Maka kombinasi planet ini dianggap sangat jahat, serta berbahaya bagi orang dengan kelahiran horoskop tertentu. Namun dengan memegang yantra Kaal Sarp Yoga maka orang tersebut terhindar dari kesialan, caranya dengan dipasang di rumah dan memujanya secara teratur.
Fungsi Hari Dalam Penulisan Yantra
Untuk menghasilkan yantra yang manjur, perlu diperhatikan hari apa yang baik untuk dikenakan, bila tidak, maka efeknya kurang atau tidak efektif. (ini berlaku juga dalam proses pembuatannya).
Hari |
Tujuan Penulisan |
Senin | Untuk mendapatkan Cinta, ketertarikan dan kasih sayang. |
Selasa | Menciptakan pertengkaran diantara musuh. |
Rabu | Semua yantra yang bertujuan untuk mendapatkan cinta, mempesona orang lain serta untuk kelancaran bisnis dan penjualan. |
Kamis | Semua yantra untuk tujuan yang baik. |
Jumat | Semua yantra untuk mendapatkan cinta, mempesona orang lain, serta untuk kelancaran bisnis dan penjualan.. |
Sabtu | Untuk menimbulkan kematian, mengalihkan dan mempertahankan rumah dari musuh. |
Minggu | untuk mendapatkan cinta, kasih sayang, kekuasaan dan dijauhkan dari penyakit. |
Untuk praktisi yantra yang berpengalaman, penggunaan sarana seperti gambar dan bentuk serta ukiran mungkin sudah tidak diperlukan, tubuh manusia adalah yantra paling sempurna. Dengan membayangkan bentuk dari yantra tersebut praktisi mampu untuk menghidupkannya, meskipun efek yang dihasilkan tidak berlangsung lama seperti halnya menggunakan sarana gambar, namun memiliki kekuatan yang lebih efektif.
Banyak orang yang masih belum menyadari, dengan mentato atau menggunakan simbol dari yantra (huruf & gambar sakral), pada anggota tubuh bisa mengancam pemakainya sendiri, bila diaktifkan oleh praktisi yang melihatnya, mungkin dengan tujuan agar tidak digunakan secara sembarangan.
Kesimpulan
Yantra bisa menjadi alat yang tepat, untuk membantu mendapatkan realisasi tertinggi dalam tujuan spiritual, dalam penggunaan sehari hari juga bisa membantu untuk menangkal penyakit dan wabah. Penggunaan yantra untuk sesuatu yang dianggap buruk seperti, menyakiti atau membuat orang lain melawan kehendaknya sendiri, biasanya hanya akan memiliki dampak buruk, bagi praktisinya sendiri yaitu menanggung karma dari si korban. (dalam tulisan selanjutnya)