Energi yang tidak terlihat ini memiliki banyak nama, mulai dari Qi, the force, tenaga dalam, dan yang terakhir adalah prana. Masih banyak cara untuk menyebutnya, namun apapun namanya, ini adalah energi spiritual yang tersembunyi di tubuh manusia.
Prana, tidak bisa dirasakan karena sangat halus, keberadaannya melampaui semua persepsi biasa, dan ini akan bisa dilihat ketika menjadi kotor atau telah mengambil wujud. Pada permulaan penciptaan, hanya akan ada akasa, demikian juga ketika sebuah siklus berakhir. Zat padat, cair, maupun gas, semuanya akan kembali menyatu menjadi akasa. Demikian pula yang terjadi pada ciptaan berikutnya, semua berasal dari akasa dan kembali lagi ke akasa.
” Leluhur pernah mengatakan, bahwa siapa saja yang memahami rahasia lima unsur, akan mampu mengontrol semua elemen yang ada di dunia”
Bagaimana akasa mampu untuk memproduksi atau menciptakan sesuatu yang tidak berwujud menjadi sesuatu yang bisa dirasakan oleh indera persepsi, tentunya ini akan mustahil tanpa ada bantuan dari energi prana.
Sama seperti halnya akasa, prana adalah materi tidak terbatas dan ada dimana-mana yang melingkupi alam semesta. Dari prana ini berevolusi menjadi segala sesuatu yang kita sebut dengan energi atau yang kita sebut sebagai energi vital.
Prana Sebagai Energi Vital Manusia
Nafas adalah energi vital yang disebut dengan Vayu (Udara), kehidupan semua makhluk hidup tergantung pada udara yang dihirup dan dihembuskan. Tanpa bernafas, kehidupan tidak akan mungkin terjadi.
Dalam doktrin tantra, disebutkan bahwa badan manusia terdiri dari, badan kasar dan badan halus, badan kasar memerlukan udara untuk bertahan hidup sedangkan badan halus membutuhkan prana untuk tetap menopang kehidupan badan kasar.
Sehingga Tubuh hal ini bergantung pada energi vital dari prana, yang beredar ke seluruh tubuh dan mengalir masuk dan keluar bersamaan dengan nafas fisik. Seperti halnya nafas fisik, energi prana juga perlu untuk terus-menerus di isi ulang dari energi universal, yang melingkupi kosmos.
Laju normal pernafasan manusia adalah sekitar lima belas hembusan per menit, bila dikalikan selama dua puluh empat jam, maka total sekitar ada 21.600 hembusan. Energi vital (prana) yang ikut menopang tubuh halus, juga ikut masuk dan keluar bersamaan nafas kasar.
Karena laju normal pernapasan pada manusia adalah sekitar lima belas napas per menit, ini menambahkan hingga total sekitar 21.600 pernapasan setiap dua puluh empat jam. Energi vital (prana) yang menopang tubuh halus juga mengalir masuk dan keluar dengan nafas kasar.
Karena kehidupan bergantung pada proses pernapasan, dan sebagian energi vital juga ikut hilang dalam proses tersebut, maka wajar apabila kecepatan bernafas dikendalikan atau dikurangi maka energi vital bisa dipertahankan dan kehidupan bisa diperpanjang. Hal ini terbukti pada para ahli spiritual yang mampu hidup selama berabad-abad atau bahkan menjadi abadi, karena mereka secara hati-hati menghentikan aliran energi vitalnya.
Menurut para Ahli spiritual, aliran energi vital bisa dikendalikan secara sadar, penyakit bisa dicegah bahkan disembuhkan, begitu juga jalan takdir manusia serta wawasan yang mendalam ke masa lalu dan masa depan mampu diperoleh.
Prana Dalam Badan Halus
Tubuh halus memiliki banyak saluran atau jalur halus yang dikenal dengan Nadi, yang menghantarkan energi prana ini beredar ke seluruh tubuh. Ini adalah saluran halus dan tidak terlihat, memiliki realitas psikis non fisik. Ada 72.000 saluran halus yang menyebar dari dasar sumsum tulang belakang di pleksus panggul (Chakra Muladhara) kemudian menyebar ke seluruh tubuh, layaknya pembuluh darah.
Dua puluh empat nandi utama, sepuluh bagian menyuplai tubuh diatas pusar, sepuluh bagian menyuplai di bagian bawah pusar, dan satu pasang cabang nadi di setiap sisi tubuh.
Sepuluh dari dua puluh empat saluran utama diberikan perhatian khusus, mereka adalah:
|
|
|
Sepuluh nadi dari pleksus panggul ini, berakhir di bagian tubuh tertentu.
Contohnya:
- Ida, berakhir di lubang hidung kiri.
- Pinggala, dilubang hidung kanan.
- Shusuma, di titik tertinggi tengkorak (Brahmandra), di tengah tubuh tengkorak.
- Gandhari, berakhir dimata kiri.
- Hastijiwa, dimata kanan.
- Pusha di telinga kanan.
- Yashawini di telinga kiri.
- Alambusha, dimulut.
- Kuhu, dialat kelamin.
- Shakini, di anus.
Selain nadi halus tersebut diatas, masih ada sepuluh arus energi vital yang beredar ke seluruh tubuh.
Lima diantaranya adalah milik tubuh bagian dalam, secara kolektif digambarkan sebagai Panca Prana antara lain:
- Prana, beredar di daerah jantung.
- Apana, beredar di daerah anus.
- Samana, beredar di area pusar.
- Udana, berada di area tenggorokan.
- Vyana, meliputi seluruh tubuh.
Dalam aturan evolusi energi:
- Prana, berhubungan dengan unsur api dan indera penglihatan.
- apana , berhubungan dengan unsur tanah dan indera penciuman.
- Samana, berhubungan dengan unsur air dan indera perasa.
- Udana, berhubungan dengan unsur udara dan indera peraba.
- Vyana, berhubungan dengan unsur alam, ruang dan indera pendengaran.
Menurut Prashnopanishad, energi vital udana adalah, kendaraan jiwa dan seperti yang sudah dijelaskan, energi ini akan membimbing, dari satu tubuh, ke tubuh lain setelah kematian.
Prana Tubuh luar adalah:
- Naga, yang berfungsi untuk bersendawa, muntah, dan membangkitkan kesadaran.
- Kurma, yang berfungsi untuk penglihatan, serta membuka dan menutup kelopak mata.
- Krikala, yang berfungsi sebagai sumber rasa lapar dan haus, aliran getah lambung, dan untuk bersin.
- Dewadatta, yang berfungsi untuk menguap.
- Dhananjaya, yang berfungsi untuk mendistribusikan makanan ke tubuh halus. Energi ini bahkan masih meresap ke seluruh tubuh untuk waktu yang lama bahkan setelah kematian.
Tiga Aliran Penting Prana
Ida, pinggala, dan sushumna, mereka bertiga merupakan tiga nadi terpenting dari tubuh halus:
- Ida, dikenal sebagai bulan atau saluran prakriti yang terletak di sebelah kiri serta mengatur semua nadi di bagian tubuh kiri.
- Pinggala, dikenal sebagai matahari dan simbol prinsip dari purusha, yang mengatur nadi tubuh di sisi sebelah kanan
- Sushumna, dikenal sebagai merudanda atau sumbu tubuh manusia, mewakili keseimbangansempurna antara dua kutub kanan dan kiri, matahari dan bulan, purusha dan prakriti, kesadaran dan energi.
Sementara itu di dalam inti sushumna sendiri, tersembunyi jaringan ekstra halus yang disebut dengan Vajrani, membentang di sepanjang sushumna. Didalam Vajrani masih ada jaringan halus lain yang dikenal dengan Chitrani yang mengalirkan Brahmanadi yang bersinar, ini yang menyebabkan seseorang mengalami proses yoga samadhi dan meraih pencerahan.
Teknik Membersihkan Nadi
Seperti halnya tubuh fisik yang harus dibersihkan dan dilatih agar tetap sehat dan prima. Tubuh halus dan terutama jaringan juga perlu dibersihkan, pembersihan tersebut dikenal dengan nama Nadi Shodhana yang bisa dilakukan baik secara fisik (Nirmanu) dan mental (Samanu).
Metode fisik mencakup enam kriya (perbuatan) yoga yang perlu dipelajari dari seorang guru spiritual.
Enam kriya tersebut adalah sebagai berikut:
- Kapalabhati, merangsang otak melalui pernafasan perut dan diafragma.
- Neti, membersihkan saluran udara dengan air, kapas, dan susu.
- Dhauti, membersihkan saluran usus.
- Neti, membersihkan saluran udara dengan air, kapas, dan susu.
- Dhauti, membersihkan saluran usus.
- Nauli, memisahkan dan manipulasi gerakan otot rektus abdominis
- Trataka, menatap objek yang tetap, umumnya terang, untuk membersihkan saluran mata.
- Bhastrika, Pernapasan cepat atau hiperventilasi
metode mental untuk membersihkan nadi, banyak metode yang bisa dilakukan. Namun yang paling penting dan umum adalah, mantra, meditasi, dan pranayama (pengendalian nafas).
Dunia Dalam Tubuh Kosmik
Bila kita membandingkan tubuh manusia seperti tubuh kosmik dari Dewa Siwa, yang meliputi seluruh alam semesta, planet, bintang, ruang, dan galaksi. Maka apa yang sudah dijelaskan dalam chakra bisa disebut dengan keberadaan atau dunia (loka).
- Jada Loka, dunia tubuh material dan kekuatan fisik yang diatur oleh hukum alam mewakili chakra Muladhara.
- Prana Loka, alam kehidupan dan energi vital, yang berada di bawah aturan hukum biologi, sebanding dengan pusat Swadisthana.
- Manas Loka, dunia kekuatan mental yang melampaui materi dan kehidupan, diatur oleh hukum mental halus mewakili chakra Manipura.
- Buddhi Loka, alam yang mewakili intelek, mengatur pikiran dan berhubungan dengan pusat anahata.
- Dharma loka, dunia yang lebih tinggi dan halus daripada intelek, dikenal juga sebagai alam kesadaran, disamakan dengan pusat kelima Vishuddha, dalam bentuk badan kosmik, dharma loka mengatur proses evolusi halus.
- Rasa Loka, adalah tempat dimana dewa Siwa menjadi milik dewi Parwati pribadi. Cakra ajna sebagai bentuk kebijaksanaan berhubungan dengan dunia ini.
- Ananda Loka, merupakan dunia tertinggi yang mewakili dunia kebahagian murni, bagaikan bunga teratai berkelopak seribu.
Kesimpulan
Prana sebagai energi halus yang berada dialam semesta. Dengan bantuan akasa, enegi yang sanagt halus ini mulai terbentuk menjadi bebagai zat yang mampu dikenali oleh persepsi indera. Latihan untuk memanfaatkan dan menggunakan prana sudah dilakukan oleh para ahli spiritual masa lalu, sehingga kemampuan untuk menciptakan sesuatu dari energi alam, bukan musttahil untuk dilakukan. selain itu prana juga berfungsi untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap prima, bahkan membuat seseorang memiliki kemampuan hidup abadi.
Manfaat lebih jauh tentang prana, akan penulis sampaikan pada artikel selanjutnya, apabila pembaca memiliki pengalaman tentangnya, atau bahasa kita (tenaga dalam) bisa disampaikan di kolom komentar dibawah ini, penulis berharap pembaca mau berbagi informasi mengenai ajaran para leluhur, sehingga bangsa kita tidak kehilangan warisan penting mereka.