Sejarah Pengetahuan yang fenomenal mengenai kekuatan alam, begitu penting dalam kemajuan sebuah bangasa. Hidup selaras dengan alam, seperti alam dan menjadi satu bersama alam, inilah babad seni Feng Shui.
Babad Seni Feng Shui sudah dikenal lama, setidaknya semenjak seribu tahun yang lalu, meskipun filosofi dan simbol magis, yang terkandung di dalamnya, berasal dari sebuah periode waktu yang jauh lebih awal.
“Ketika Kaisar Kuning, pertama kali mulai membagi negara, menjadi berbagai kota dan provinsi, Beliau berkonsultasi dengan Qin Niao Ze, mengenai proyek tersebut, karena Qin adalah seorang ahli dalam memantau wilayah geomantis melalui struktur permukaan tanah.”
Shu Ling – Si Ma Qian,-
Qin Niao Ze Sebagai Bapak Seni Feng Shui
Menjadi seorang perwira di istana Kaisar Kuning, sekitar tahun 2600 SM, Qin Niao Ze, dianggap sebagai pencetus asal mulanya seni Feng Shui. Selama periode waktu itu, Feng Shui dikenal sebagai “seni Qin Niao Ze.” Beliau disebutkan sudah menulis sebanyak tiga buku, mengenai geomansi, yang antara lain The Classics of Burial Geomancy, Reading Graves, dan How to Examine the Earthly Bones. Namun, sayangnya tidak satu pun dari buku-buku tersebut, yang mampu bertahan hingga saat ini sebagai pedoman Babad Seni Feng Shui, dan kita hanya mengenalnya berdasarkan dari referensi teks-teks setelahnya.
Manual Penting Seni Feng Shui
Referensi paling awal, mendalami pengetahuan dari seni Feng Shui, adalah dalam Sejarah Han (206 SM -220 M). Dalam dokumen kuno ini, mereferensikan sebuah buku dengan judul, The Golden Box of Geomancy and The Terrestrial Conformations for Palaces and Houses, namun, catatan buku babad tersebut juga tidak bertahan.
Akhirnya selama bertahun-tahun, dua buku yang diyakini memiliki pengaruh besar dari babad seni Feng Shui, dimasukkan dalam Imperial Encyclopedia, di bawah kategori seni dan ramalan. Buku-buku babad ini berjudul:
- The Ancient Burial Classics (Guo Bu, abad keempat M).
- The Yellow Emperor’s Dwelling Classics (Wang Wei, abad kelima M).
Tulisan di dalam buku yang dianggap babad The Yellow Emperor’s Dwelling Classics, membedakan antara sifat energi Yin, untuk tempat tinggal orang mati dan Yang, untuk tempat tinggal orang hidup, cara ini masih banyak digunakan di zaman modern.
Penyebab Lenyapnya Manual Seni Feng Shui
Pada awal tahun kekuasaan Dinasti Ming (1368-1644 M.) Kaisar pendiri Ju Yuanzhuan, merasa takut apabila keterampilan Tao kuno, mengenai seni Feng Shui, akan digunakan untuk menggulingkannya. Oleh karena itu, dia menganiaya dan mengeksekusi semua praktisi Feng Shui, serta menyebarkan teks Feng Shui palsu, untuk membingungkan publik. Namun, selama Dinasti Qing (1644-1~11 M), Pengetahuan seni Feng Shui kemudian bangkit dan menjadi masa jayanya sejak saat itu.
Babad Sekolah Seni Feng Shui
Pengetahuan seni Feng Shui di ajarkan melalui dua sekolah yang terkemuka, mereka adalah Sekolah Bentuk dan Sekolah Kompas. Kedua aliran ini, juga meminjam prinsip-prinsip dari ajaran Tao kuno, yang membuat pengetahuin Feng Shui dari keduanya, menjadi tumpang tindih, baik dalam teori maupun juga dalam prakteknya.
1. Aliran Sekolah Bentuk
Dianggap sebagai sekolah pertama Feng Shui. Berfokus pada studi topografi dan elemen dari lingkungan, yang ada di dalam dan di sekitar area tertentu. Meskipun Qi tidak bisa dilihat oleh mata, namun penekanannya bisa dilihat pada bentuk dan ketinggian pegunungan, juga kecepatan serta lekukan dari aliran sungai.
Sekolah Bentuk, berakar di Cina Barat Daya, dan bapak pendirinya adalah, Yang Yun Song dan murid-muridnya, yang terkenal adalah Zen Wenshan dan Lai Wenjun. Karena Yang Yunsong, Zen Wenshan, dan Lai Wenjun semuanya adalah penduduk asli dari provinsi Jiangxi, ini yang menyebabkan sekolah bentuk, kemudian dikenal sebagai sekolah Feng Shui aliran Jiangxi.
Yang Yunsong juga pernah menjadi pejabat tinggi, di Dinasti Tang Akhir (923-936 M.). Dia akhirnya dikenal sebagai, salah satu penulis paling produktif dalam subjek Feng Shui, di Sekolah bentuk. Karya-karyanya yang terkenal yang dianggap sebagai babad, termasuk Shaking the Dragon, Verifying the Dragon, Methods of Mr. Yang, The Golden Classics, Books of Heavenly Jade, Secret Words ofMr. Qin Niao Ze, and Precious Classics That Light Up the Heavens. Semua karya asli Yang Yunsong, tentang ajaran di Sekolah Bentuk, memiliki pengaruh besar pada perkembangan Babad Seni Feng Shui, hingga saat ini.
Sekolah bentuk berfokus pada, kualitas dan kuantitas energi Qi, yang ada di dalam saluran air, badan air, urat gunung, bukit individu, dan Sarang Naga. Bagi seorang ahli Feng Shui Sekolah Bentuk, penting untuk dipahami, bahwa dengan mengetahui bentuk dari struktur tanah atau topografi lah, yang menyediakan zat energi bagi area tersebut bisa diketahui.
Pola-pola geometris, yang terkandung di alam, memiliki komposisi energi yang serupa, dengan yang direpresentasikan dalam pola geometris seni. Pemahaman bentuk energi ini, merupakan prasyarat untuk menguasai keterampilan magis, seni Feng Shui Tao kuno.
Bagi ahli seni Feng Shui, tidak ada bentuk materi yang dianggap padat. Itu hanya terdiri dari, gelombang energi hidup yang bergetar. Oleh karena itu, para Taois kuno mengamati bentuk energi dari tanah, tidak sesederhana seperti ilusi batu, pohon, dan air, melainkan sebagai struktur energi yang mengkristal dan terkristalisasi, serta bidang yang bercahaya dari banyak warna cahaya.
Sekolah bentuk, juga mengandalkan perspektif artistik geomancer. Menurut Sekolah ini, dalam buku babad yang ditulis oleh master Tao Meng Hao yang berjudul Classic Verses of the Heart of Snow, “Semua tergantung pada intuisi dari individu, untuk merenungkan ketinggian gunung yang sesuai, dan kekuatan penalarannya, untuk menentukan eksposur mana yang harus diambil”.
Sekolah Bentuk ini berfokus pada, pengembangan keselarasan lingkungan, dengan mengamati rupa dan bentuk area. Ini akan berinteraksi dengan kualitas energi hewan, dari empat Elemen mereka adalah, Burung Phoenix Merah, Penyu/Ular Hitam, Harimau Putih, dan Naga Hijau. Keempat hewan ini bertindak sebagai penjaga, juga berfungsi untuk membangun hubungan, antara jiwa abadi dari individu (Shen Xian) dan energi elemental eksternal.
2. Aliran Sekolah Kompas
Sekolah seni Feng Shui ini berfokus, terutama pada pemahaman keselarasan akurat, dari sebuah area tertentu. Ketika sebuah bangunan akan didirikan, maka itu harus berdasarkan keselarasan dengan posisi bintang tertentu. Penyelarasan ini dibuat secara ketat, berdasarkan pada :
- Teori dari Lima Elemen,
- Delapan karakter kelahiran dari individu,
- Delapan Trigram Yi-Jing.
Para pendiri Sekolah Kompas Feng Shui adalah Wan Ji dan Cai Yuanding. Karena Wan Ji dan Cai Yuanding, keduanya adalah penduduk asli provinsi Fujian, Sekolah Kompas juga kemudian dikenal, sebagai sekolah Feng Shui aliran Fujian.
Sekolah Kompas memiliki fokus utama, pada pemahaman energi yang berasal dari langit dan bumi. Pada tingkat pengembangan keselarasan universal dengan lingkungan, yang sesuai arah kompas Feng Shui. Fungsi dari kompas ini adalah, untuk menghitung arus energi, yang mempengaruhi area tersebut.
Di Tiongkok kuno, pada masa Kaisar Kuning (2.696-2.598 SM), kompas awalnya, hanya digunakan sebagai alat navigasi. Kompas navigasi kemudian dimodifikasi, serta digunakan sebagai pusat Shi (papan orakel persegi peramal), pada awal Dinasti Han (206 SM – 220 M) oleh para Taois kuno, yang juga menggunakan keahliannya dalam sejarah Babad Seni Feng Shui.
Sebuah buku babad manual seni Feng Shui, ditulis beberapa abad kemudian oleh master Wang Wei yang dikenal dengan The Yellow Emperor’s Classic of Dwelling, tulisan dibuku tersebut, membuat seni ramalan esoteris kuno ini menjadi populer, sebagai daftar panjang dari babad seni Feng Shui.
Kesimpulan Babad Seni Feng Shui
Babad seni Feng Shui, hanya muncul melalui referensi, dari buku satu ke buku lainnya, wujud fisik dari catatan awal, menjadi langka atau sudah hilang sama sekali, semenjak era kekuasaan dinasti Ming. Namun berkat kedua sekolah Feng Shui, pengetahun ini masih mampu berkembang sampai saat ini.