Segala sesuatu yang memiliki bentuk, dan hasil dari senyawa, adalah evolusi dari Akasa. Sedangkan energi Prana bermanifestasi sebagai vibrasi, yang bermanifestasi dalam wujud gravitasi, magnet, getaran saraf, kekuatan pikiran.
Energi fisik prana dihentikan? apa yang bakal terjadi ? maka yang terjadi pada akhir siklus, semua energi yang diwujudkan ke alam semesta ini, akan kembali menjadi tenang dan potensial. Selanjutnya di awal siklus berikutnya, Akasa yang mulai berkembang, kembali berevolusi ke beragam bentuk, maka energi Prana juga mulai ikut berubah, menjadi semua manifestasi energi di berbagai bentuk ini.
“Ketika sudah tidak ada apa-apa, ketika kegelapan mulai kembali gelap, lalu apa yang tersisa? Akasa ada tanpa memiliki gerakan.”
Dengan memahami dan menguasai energi Prana inilah, yang menjadi maksud dari tujuan penulisan artikel ini, membuka pintu bagi pembaca, untuk mengetahui ada kekuatan yang hampir tidak terbatas. Semua buku dan filosofi yang pernah ditulis mengenai energi ini, hanyalah membuktikan bahwa ada sebagian pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya.
Prana, Akasa Dan Materi
Lalu, bagaimana keberadaan dari energi Prana ini diketahui, bukankah mereka lebih halus dari akasa? Bagaimana mungkin seorang manusia, mampu mengetahui segalanya, wujud-wujud yang diluar persepsi manusia? Para spiritualis mengatakan, bahwa di balik manifestasi khusus ini, ada prinsip generalisasi. Jadi semua kekuatan yang ada, telah disamaratakan ke dalam energi Prana ini.
Gelombang kecil energi Prana sudah ada di dalam pikiran dan tubuh ini, cukup mewakili energi mental dan fisik, dari semua yang ada di lautan energi Prana, yang tidak terbatas. Bila mampu untuk mengendalikan energi kecil ini, maka kita bisa berharap, mampu mengendalikan seluruh energi Prana, yang ada di alam semesta.
Cara mengendalikan energi Prana ini sendiri, adalah ide menarik dalam teknik Pranayama, setiap orang yang ingin mempelajari, harus mulai dari dimana tempatnya berdiri, belajar bagaimana mengendalikan hal-hal yang terdekat terlebih dahulu. Pikiran dan tubuh merupakan hal yang paling dekat, bahkan lebih dekat dari apapun, yang ada di dunia makrokosmos.
Prana Dalam Berbagai Nama
Banyak aliran spiritualistis dari negara yang berbeda, telah mencoba untuk mengendalikan Prana ini, mulai dari Penyembuh pikiran, Keyakinan, hipnotis dan lain sebagainya. Bila kita melihat latar belakang dari semua aliran ini adalah, teknik kontrol prana terhadap pasiennya.
Energi Prana juga merupakan kekuatan vital, yang berada dalam tubuh setiap makhluk hidup, mereka memiliki banyak nama seperti Qi, The force, Mana, Tenaga dalam, dan lain sebagainya. Kekuatan yang sama dimanipulasi, hanya tanpa disadari dan mengetahui sifatnya.
Pikiran mampu berkelana ke alam yang lebih tinggi, juga alam bawah sadar. Keadaan pikiran yang tinggi disebut dengan Samadhi, ini merupakan konsentrasi sempurna, kesadaran super, melampaui batas-batas akal, dan berhadapan langsung dengan fakta-fakta, yang tidak pernah bisa dicerna oleh naluri atau akal yang terbatas. Ada juga yang kita sebut sebagai insting, pikiran bawah sadar sebagai bidang tindakan yang paling bawah.
Namun. Kemampuan akal hanya akan mampu mencapai batas tertentu, diluar itu tidak mungkin untuk dicapai. Meskipun lingkungan dimana akal berjalan sangat terbatas. Tetapi, pada saat yang sama, ada fakta energi yang masuk kedalam lingkaran ini, yang datang dari luar batas, layaknya sebuah komet yang melintasi sebuah planet, meskipun alasanya masih belum diketahui.
Semua manipulasi, terhadap kekuatan halus dari tubuh bila dilatih, memberikan dorongan pada pikiran, membantunya naik lebih tinggi, dan menjadi super sadar dari posisi ia berada. Di Alam semesta ini ada zat yang terus mengalir di setiap wujud yang ada. Secara fisik semua yang ada di alam semesta adalah satu tubuh. Tidak ada perbedaan antara matahari dan manusia, mungkin ilmuwan akan mengatakan sebaliknya serta menganggap pengetahuan ini sekedar karya fiksi.
Seperti halnya dalam aliran sungai yang deras, akan timbul jutaan pusaran air di masing-masing tempat yang berbeda selama beberapa detik kemudian hilang dan digantikan oleh pusaran yang baru, jadi alam semesta adalah satu (diibaratkan alirah sungai yang deras), keberadaan makhluk hidup dan semua yang bentuk adalah massa materi yang terus berubah, seperti pusaran air yang terus timbul dan menghilang.
Cara Menguasai Dan Mengontrol Energy Prana
Menguasai dan mengontrol Prana yang seperti sebelumnya disebutkan, dikenal dengan teknik Pranayama (ilmu pernafasan) manifestasi paling jelas dari Prana ini dalam tubuh manusia adalah dari gerakan paru-paru. Namun, tidak berhenti pada latihan otot paru-paru, masih ada Lima diantaranya, secara kolektif digambarkan sebagai Panca Prana antara lain:
- Prana, beredar di daerah jantung.
- Apana, beredar di daerah anus.
- Samana, beredar di area pusar.
- Udana, berada di area tenggorokan.
- Vyana, meliputi seluruh tubuh.
Bila pernafasan berhenti, biasanya segala manifestasi kekuatan dalam tubuh juga akan ikut berhenti. Namun, ada orang yang mampu untuk melatihnya dengan sedemikian rupa, sehingga tubuh akan tetap hidup meskipun gerakan bernafasnya sudah berhenti.
Banyak orang jaman dulu, yang melakukan tapa dengan cara mengubur dirinya, selama berhari-hari sebagai metode mendapatkan energi Prana, yang akhirnya dikenal sebagai metode kesaktian kuno. Hal ini bisa dijelaskan, bahwa untuk meraih yang halus, kita harus menggunakan bantuan yang kasar.
Dengan cara melatih kekuatan otot, yang berasal dari saraf otot selanjutnya ke paru-paru, membuat mereka bergerak dengan cara tertentu adalah prana, yang harus dikendalikan dalam latihan pranayama. Ketika Prana sudah mampu untuk dikendalikan, maka kita akan segera menemukan bahwa semua tindakan yang terhubung dengan prana di tubuh akan ikut terkendali.
Contohnya , kita tidak bisa menggerakan telinga dengan sesuka hati, namun seperti yang kita tahu bahwa hewan banyak yang bisa melakukannya. Kita tidak memiliki kemampuan tersebut karena kita tidak melatihnya. Ini yang disebut dengan atavisme. Disini kita memahami bahwa gerakan yang sudah menjadi laten, bisa dimunculkan kembali. Tentunya dengan kerja keras dan latihan menggerakkan bagian tubuh yang paling tidak aktif, sehingga bisa dibawa kembali dalam kendali.
Energi Prana Sebagai Penyembuhan Alternatif
Setiap bagian tubuh mampu untuk diisi dengan energi Prana, sebagai wujud kekuatan vital tubuh, ketika mampu untuk melakukannya, maka semua penyakit dan masalah yang dirasakan oleh tubuh, akan dikendalikan dengan sempurna, tidak berhenti disana saja, pembaca juga mampu untuk mengontrol tubuh orang lain.
Semua hal yang ada di dunia ini menular, baik atau buruk. Kembali ke cerita pusaran massa diatas, bahwa kita adalah satu kesatuan yang hanya terlihat dipisahkan oleh tubuh. Bila tubuh pembaca berada dalam keadaan tegang, ia akan cenderung memiliki kecenderungan untuk menghasilkan ketegangan yang sama terhadap orang lain. Sama halnya ketika pembaca merasa kuat dan sehat, maka orang-orang yang berada disekitar, akan cenderung menjadi kuat dan sehat.
Ketika seseorang mencoba menyembuhkan orang lain, ide pertama hanyalah dengan cara memindahkan kesehatannya sendiri ke orang lain. Ini adalah metode penyembuhan primitif, sadar atau tidak sadar kesehatan bisa juga menular.
Ketika proses penyembuhan jarak jauh, jangan mempersoalkan perbedaan jarak yang signifikan, karena sebenarnya tidak ada jarak yang menghalangi energi. Proses penyembuhan jarak jauh adalah benar, karena energi Prana mampu ditransmisikan, ke jarak yang sangat jauh sekalipun, tapi ingat bahwa satu kasus kebenaran, ada ratusan kasus penipuan.
Proses penyembuhan dengan menggunakan Prana sendiri, tidak semudah dibayangkan, hanya memindahkan kesehatan diri ke orang lain. Banyak Penyembuh yang hanya memanfaatkan keadaan tubuh manusia yang sehat secara alami.
Dengan menggunakan prana, maka segala penyakit bisa disembuhkan. Orang suci yang mampu mengendalikan prana, memiliki kekuatan untuk membawanya ke tingkat getaran yang bisa ditransmisikan kepada orang lain, dan membangkitkan getaran yang serupa didalamnya.
Energi Prana Dan Spiritualisme
Spiritualisme adalah manifestasi dari pranayama, contohnya, keberadaan roh manusia yang sudah meninggal, hanya saja kita tidak mampu untuk melihatnya, sangat mungkin ada ratusan dan jutaan dari mereka berada di sekitar kita, yang tidak mampu untuk melihat, rasakan atau sentuh. Ini adalah lingkaran dalam lingkaran, alam semesta dalam alam semesta. Kita memiliki lima indera dan mewakili Prana dalam getaran tertentu.
Ketika mempelajari pranayama, perasaan akan menjadi sangat halus, sehingga pikiran akan merasakan, bahwa prana di jari-jari atau kaki berkurang dari seharusnya, dengan kemampuan mengontrol Prana, kita mampu untuk mengisinya kembali.
Pranayama sendiri harus dipelajari secara bertahap, ketika seseorang mulai belajar memusatkan energinya, dia akan mulai menguasai prana yang ada di dalam tubuhnya. Ketika sedang bermeditasi, dia juga mulai mengkonsentrasikan prana.
Semua makhluk dalam tingkatan getaran yang sama, mampu untuk melihat satu sama lain, tetapi bila ada makhluk yang mewakili prana dalam tingkat getaran yang lebih tinggi, maka mereka tidak akan mampu untuk melihatnya.
Sedang pada tingkat tertinggi Samadhi adalah ketika kita melihat hal yang nyata, ketika kita melihat materi dari mana seluruh tingkatan makhluk ini tersusun, dan gumpalan tanah liat itu diketahui, kita mengetahui semua tanah liat di alam semesta seperti botol kaca yang diisi dengan lumpur kemudian dikocok, setelah mengendap disini kita akan mampu melihat lapisan yang terlihat dan amana lapisan yang tidak bisa dilihat. Namun semuanya adalah nyata. Prana, yang memanifestasikan dirinya sebagai kekuatan mental, hanya dapat dikendalikan dengan cara mental.
Meraih Keabadian Dengan Energi Prana
Keabadian adalah tujuan yang diinginkan dalam kontek kepercayaan pada reinkarnasi. Bila seseorang memiliki daftar karma yang panjang, jauh lebih nyaman untuk ditebus dalam satu kehidupan, dibandingkan mengulang kelahiran yang terus menerus. Seperti yang sudah diketahui bahwa keabadian bisa diperoleh dengan dua metode yaitu herbal dan mineral. Namun ada metode lain yang dipraktekan oleh penganut tantra, yang menerobos semua batasan ritual.
Para penganut tantra mampu memprediksi kematian yang akan menghampiri mereka (dalam enam bulan kedepan, semua prana dari tubuh mulai mengalir keluar), disini mereka memiliki kesempatan untuk meninggalkan tubuhnya dan masuk ke tubuh mayat yang baru saja meninggal (tidak boleh lebih dari tiga hari), mengambil alih dan membuat mereka hidup selama mereka inginkan, atau memutuskan untuk berganti tubuh lain.
Layaknya badan memiliki perut yang mengolah makanan yang disebut dengan jatara agni, dalam tubuh halus juga demikian, ada api pencernaan yang disebut dengan Bhuta Agni. namun tubuh halus tidak makan dari mengolah makanan yang dimakan melainkan makannya adalah japa(bacaan mantra).
Bila ingin belajar spiritual pembaca harus mampu menjaga dan melindungi kekuatan dari Bhuta Agni ini agar latihan spiritual mampu untuk dicerna dengan baik oleh pikiran. Bahkan Kekuatan mantra sendiri mampu untuk menjaga pikiran, mampu membedakan mana yang nyata dan mana yang ilusi. Karena Bhuta Agni memberi energi ke Jathara Agni, ketika yang satu kuat yang lain harus tentu menjadi lemah.
Menyimpan Energi Prana Dalam Benda
Mengapa orang Hindu, menyembah batu atau gambar berwujud Dewa, baik dari logam atau kayu. Disini mereka bukan pemuja gambar atau patung tanpa alasan, melainkan dengan perantara wujud tersebut, mereka mampu untuk meminta para Dewa untuk datang.
Dewa adalah memiliki bentuk yang sangat halus diluar kemampuan akal manusia untuk menangkapnya, maka dengan bantuan gambar atau patung tersebut, mereka mampu untuk berkonsentrasi dalam ibadah. Tetapi untuk memperlakukan gambar atau patung tersebut sebagai bentuk kehidupan, ada namanya ritual yang disebut dengan Prana Pratistha, dimana energi Prana dari Dewa ditransmisikan ke dalam wujud patung atau gambar tersebut.
Sebagai latihan, pembaca bisa mengambil gambar apapun, kemudian coba untuk menambahkan Prana kedalamnya. Namun hal pertama yang harus dilakukan, ketika melaksanakan Prana Pratistha adalah, melakukan ritual Bhuta Shuddhi, yang artinya pembaca harus mampu untuk membersihkan roh-roh yang kotor dan menyusahkan yang berada disekitar. Tidak semua roh benar-benar jahat, tetapi ada yang sebagian yang mencoba menyakiti tanpa alasan yang jelas, seperti anjing gila karena menghalangi jalannya.
Setelah Bhuta suddhi selesai, maka Prana Pratistha mulai dilakukan, namun ini akan memakan waktu bertahun-tahun, agar gambar atau patung tersebut mampu untuk mengabulkan permintaan. Ini berbeda bila patung atau gambar tersebut, sudah pernah disembah oleh seorang siddha, mahapurusha, atau oleh para makhluk halus dalam tingkatan tertinggi, sehingga ini salah satu alasan, banyak orang melakukan perjalanan ritual ke tempat jauh, demi mendapatkan keajaiban ini .
Energi Prana = Sakti
Energi Prana adalah ekspresi Sakti yang berada dalam tubuh fisik, kekuatan hidup membuat tubuh, pikiran, dan jiwa, berfungsi bersama sebagai satu kesatuan. Kehidupan fisik, kesehatan, dan umur panjang mengharuskan identifikasi diri secara kuat, sehingga mampu untuk memahami dan mengendalikan energi ini.
Seperti halnya tanaman, mereka membutuhkan jumlah yang tepat sinar matahari serta hujan, agar mampu berkembang. Begitu juga dengan manusia, membutuhkan jumlah yang tepat sinar matahari spiritual kesadaran, serta awan dari kemelekatan ego, agar mampu berkembang. Namun, dengan kemelekatan ego yang tinggi terhadap keduniawian, hanya akan menenggelamkan kesadaran.