Setiap orang pasti pernah bermimpi, anggapan sebagai bunga tidur membuat mimpi tidak memiliki arti penting. Dalam cerita rakyat banyak disebutkan tentang penjaga manusia ketika sedang tidur, salah satunya adalah Swapneswari.
Swapneshwari, dikenal sebagai dewi mimpi dalam tradisi Hindu. Tidak banyak yang menyinggungnya, karena seperti yang penulis disebutkan diatas bahwa mimpi hanyalah bunga tidur. Mimpi mampu mempengaruhi dunia, seolah-olah dikirim dari dunia lain, yang mengakibatkan banyak para pemimpi, yang kemudian mentransfernya ke dalam bentuk cetak, sebagai karya sastra klasik, bahkan banyak cerita dan puisi yang mampu memberikan inspirasi, kesenangan serta kenyamanan bagi jutaan pembaca.
Seperti halnya asal usul Sandman, yang berakar pada cerita rakyat Eropa, tapi untuk mengetahui secara tepat dari kisah ini sulit untuk ditentukan. Sandman pertama kali dibicarakan, tampaknya berasal dari Jerman pada abad ke-18. Ketika ungkapan “der Sandmann kommt,” yang berarti “Sandman akan datang”, menjadi cara populer untuk menggambarkan bila seseorang, terlihat sangat mengantuk. Pepatah ini berasal dari gagasan bahwa seseorang yang terlihat lelah, terlihat dari matanya seolah-olah seperti disiram oleh pasir.
Bahkan justru ungkapan ini menjadi cerita seram di awal 1800-an. Dalam penampilan tertulis pertamanya dalam cerita pendek Jerman, Der Sandmann oleh E.T.A. Hoffman, Sandman akan melemparkan pasir ke mata anak-anak ketika mereka tidak mau tidur, menyebabkan mata mereka akan jatuh terlepas. Bahkan cerita ini jauh lebih seram, dia akan memberi makan kepada anak-anaknya sendiri dengan menggunakan mata yang terlepas tersebut. Tentu ini bukan cerita pengantar tidur yang manis yang harus diceritakan!
Mengontrol Mimpi Dengan Turiya
Untuk mampu menjelajahi alam mimpi dan bertemu dengan Swapneshwari, yang merupakan bagian dari salah satu kesadaran murni manusia, tentunya akan lebih mudah untuk dilakukan, bila kita mempelajari tentang Turiya terlebih dahulu. Dalam bahasa sansekerta, turiya memiliki arti “keempat” atau chaturiya, chaturtha, ini adalah kesadaran murni. Turiya adalah latar belakang yang mampu untuk mendasari dan meliputi tiga kondisi kesadaran umum. Tiga keadaan kesadaran yang umum tersebut adalah:
- Keadaan terjaga,
- Keadaan bermimpi,
- Tidur nyenyak tanpa mimpi.
Dalam filsafat Hindu, tanpa berusaha untuk tetap menyadari Diri sejati, seseorang tidak akan mencapai keadaan Turiya. Ketika pengalaman Diri menjadi mendalam, kesadaran tentang ke ‘akuan’, menjadi saksi, yang mengetahui, tetap konstan dalam setiap aktivitas, didalam ketiga alam tersebut.
Spiritualis percaya, bahwa dengan mengurangi tidur ke minimum absolut, akan mampu untuk mengontrol kesadaran dengan lebih baik, karena saat tidur ada kemungkinan pikiran terpeleset di luar kendali. Semua tindakan pencegahan hati-hati selama pikiran terjaga, akan menjadi sia-sia bila terjebak dalam mimpi. Salah satu caranya adalah, dengan menahan tidur, atau harus belajar memahami, serta mengendalikan mimpi.
Sebenarnya ada tanaman herbal untuk digunakan dalam tujuan ini. Campuran tersebut ditumbuk secara halus yang kemudian dioleskan setiap malam ke telapak kaki. Bila ini dilakukan selama tiga puluh malam, atau bahkan sampai empat puluh malam, maka akan mendapatkan mimpi yang yang berulang. Ini adalah jenis herbal beracun; racun tanaman tersebut mempengaruhi sel-sel otak yang sama, setiap malam dengan cara yang sama. Hal ini diperlukan untuk praktek sadhana Swapneshwari
Turiya dan Samadhi sendiri berbeda dalam konteks pembicaraannya. Turiya adalah semua tentang bentuk kesadaran tetapi Samadhi adalah penyerapan dalam penerimaan tertinggi tahap Turiya. Dalam Mandukya Upanishad mengatakan; bahwa penyerapan dalam diri tertinggi, adalah realitas tertinggi.
Swapneshwari Adalah Dewi Pemalu
Kadang penulis masih merindukan mimpi buruk, dimana ketika berusaha lari dari kejaran hantu, kedua lutut tidak mampu untuk digerakan, atau bahkan kesulitan untuk berteriak. Namun, setelah mengenal Swapneshwari semuanya berbeda, mimpi ibarat symbol-symbol dalam penjelasan tantra, dimana terlihat sangat indah, atau bahkan menakutkan, namun memiliki makna yang dalam. Ketika mampu memecahkan sandi mimpi, maka masa depan yang indah, akan menjadi tidak mustahil bisa diraih dengan cepat.
Swapneshwari adalah dewi pemalu, ikuti semua petunjuk dalam mimpi tanpa harus bertanya, agar beliau mau hadir untuk terus memberikan petunjuk, namun dia akan sangat marah, ketika mengetahui bahwa kita membawa totem, untuk memastikan keberadaan kita, sedang di alam mimpi atau tidak.
Tip ketika bertemu di alam mimpi:
- Ketika sedang bermimpi, pastikan untuk membawa totem yang membedakan antara mimpi dan realitas.
- Saat mengetahui bahwa yang dialami adalah mimpi, jangan terlalu antusias, banyak bertanya, karena akan dikeluarkan dari mimpi alias terbangun.
- Mimpi buruk adalah hambatan pertama, selama yakin itu hanyalah mimpi, pembaca akan baik-baik saja. (namun jangan pernah untuk mengatakan “ini hanya mimpi”), karena akan dikeluarkan dari mimpi.
- Ketika semua fenomena mimpi yang menakutkan, atau bahkan yang membahagiakan mulai mereda, saatnya untuk berjumpa dengan Swapneshwari, tidak perlu untuk menyakinkan diri bahwa itu adalah beliau, cukup tahu saja.
- Disini pembaca akan dibawa ke masa lalu, dan kemudian seberapa kuat fokus untuk ke masa depan.
Praktek Mantra Swapneshwari
Ini adalah mantra untuk mendapatkan Mimpi Prekognitif – mimpi sugestif saat tidur di malam hari. Mimpi prekognitif adalah salah satu jenis mimpi, dimana mimpi tersebut mampu menjadi kenyataan, di masa yang akan datang. Isi mimpi prekognitif termasuk ke dalam high order precognition, dimana isi mimpi memiliki kemiripan, yang mendetail secara menyeluruh, dengan seluruh kejadian yang terjadi, di masa yang akan datang.
Swapneshwari Dewi adalah manifestasi perempuan dari Dewa Mimpi, sedangkan manifestasi laki-lakinya dikenal dengan nama Swapneshwar Dikatakan bahwa mereka adalah Awatara yang tidak lain dari Dewa Siwa dan Adi Shakti, yang bertanggung jawab atas mimpi prekognitif yang nyata. Dengan menggunakan mantra ini, akan mampu membantu pembaca, untuk melihat masa depan, melalui mimpi di malam hari.
Mantra
Om kreem kreem kreem hreem hreem swapneshwari hreem hreem kreem kreem kreem Om
Prosedur Mantra Swapneshwari
- Mantra Sadhana harus dimulai pada setiap Sabtu Malam.
- Simpan buku dan alat tulis di sebelah tempat tidur.
- Duduk dengan posisi asana diatas tempat tidur, lantunkan 11 putaran genitri (1.188 pengucapan), gunakan genitri yang berbahan Rudraksha atau spathik.
- Lakukan pemunjaan mental (doa manasik) kepada Dewi Swapneshwari, serta minta restunya, untuk mendapatkan kesuksesan dalam mantra sadhana.
- Segera tidur, dan apabila terbangun di tengah malam, berarti mantra sudah mulai bekerja.
- Ketika terbangun dan kondisi mata masih sangat mengantuk, pastikan untuk menulis mimpi yang didapatkan, dan kembali tidur. Bila tidak di tulis, maka kemungkinan lupa tentang mimpi tersebut, sangatlah besar.
Meskipun mantra Swapneswari ini sangat sederhana, namun terbilang sangat efektif. Bila pembaca tidak mampu untuk melantunkan sebanyak 11 putaran genitri, maka bisa dicoba dengan setidaknya 5 putran genitri.
Setelah mendapatkan siddhi dari Swapneshwari, seseorang akan mampu untuk mengontrol mimpi, atau bahkan berhenti untuk bermimpi sama sekali. Selain itu kemampuan untuk mengendalikan mimpi orang lain, juga bisa dilakukan, ini tentunya bisa sangat berguna.
Contoh Kasus Memanfaatkan Swapneshwari
Dalam sebuah kasus, ketika seseorang enggan untuk mengembalikan barang atau uang yang dipinjamnya. Spiritualis akan mengirim Swapneshwari kepadanya, dalam mimpi sosoknya seperti orang yang tinggi besar namun wajahnya tidak terlihat. Makhluk tersebut memperingatkan untuk mengembalikan barang, atau uang tersebut, yang dia pinjam, bila tidak dilakukan, maka akan menghadapi konsekuensinya. Namun, dia mengabaikan peringatan dari mimpi tersebut, meskipun sudah mendapatkan mimpi yang sama, selama tiga-empat malam berturut-turut.
Kemudian Swapneshwari akan kembali datang kepadanya dan mengatakan “Ini adalah peringatan terakhir. Jika tidak mengembalikannya, maka ia akan segera menghadapi masalah besar.” Saat dia terbagun keesokan harinya, ditemukan banyak sidik jari yang berlumuran darah di bantalnya, tapi sayangnya dia tetap bersikeras, untuk tidak mengembalikan barang, atau uang tersebut. Malam selanjutnya Swapneshwari kembali datang kepadanya dan berkata, “Sekarang kamu sudah sangat keterlaluan, maka terimalah hukumanmu.”
Keesokan paginya, dia beserta seluruh keluarganya yang serumah, terbangun dengan demam yang tinggi, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan mereka. Hal ini berlangsung, sampai dia mau untuk mengembalikan barang, dan uang yang dipinjamnya, kemudian demamnya baru bisa mereda.
Akhir Kata
Ada banyak kegunaan lain dari Swapneshwari, tetapi bagaimanapun juga melihatnya dalam kondisi terjaga, akan lebih baik dibandingkan ketika melihatnya dalam alam mimpi. Minuman keras bisa menjadi sangat berguna dalam sadhana, atau sebaliknya malah akan merusak kesadaran.
Bahkan kehadiran Swapneshwari bisa disalahgunakan. Mungkin mengirimnya untuk mengganggu orang lain dengan mimpi yang menakutkan, atau mungkin mengatakan kepadanya, ‘Sekarang saya ingin melihat kecantikan bidadari secara nyata’ praktisi akan melihatnya, tetapi itu tidak akan baik, untuk praktisi pada akhirnya. Mantra bukanlah hal yang digunakan sembarangan.