Tubuh manusia memiliki banyak jalan rahasia, seperti pencapaian siddhi (eksternal), selain itu ada misteri lain, yang terselubung di dalam tubuh manusia itu sendiri, kekuatan terpendam yang tak sabar untuk diungkapkan, yaitu Kundalini.
Kundalini, dan Cakra adalah doktrin, yang dikaitkan dengan lima elemen besar, yang terletak di dalam tubuh manusia, Ketika lima elemen ini sudah mampu untuk dimurnikan secara menyeluruh, maka Dewi Kundalini Shakti, yang konon tertidur di tulang ekor manusia, akan bangkit, dan mulai bergerak ke atas melalui ketujuh Chakra, yang kemudian akan bersatu dengan Dewa Siwa di otak.
Kelima Chakra besar, adalah tempat kedudukan wujud halus dari satu Elemen, dan mereka, hanya akan aktif dengan cara dimurnikan, serta diselaraskan, bila semua prsoses ini berjalan dengan baik, maka Dewi Kundalini mampu untuk membebaskan dirinya sendiri, dari genggaman mereka (pengaruh keduniawian).
Penggunaan herbal Ayurveda, dimaksudkan untuk mereka yang hanya menginginkan Bhukti, atau kenikmatan indera tanpa batas. Itu akan penulis perkenalkan sebagai tulisan terpisah, karena jaman sekarang, banyak yang sudah tidak memahami aspek spiritual kesehatan. Dengan herbal yang dihasilkan dari racikan Ayurveda, akan sangat berguna untuk membantu proses membebaskan kundalini ini, seperti halnya menggunakan kekuatan merkuri.
Bahkan dengan memanfaatkan bantuan roh halus, yang belum pernah mempunyai tubuh manusia, bisa berguna untuk tujuan membangunkan Dewi Kundalini. Karena mereka mampu untuk menggerakkan sistem saraf ke nada tertinggi. Hal ini diperlukan untuk menahan kekuatan luar biasa, dari Dewi Kundalini, yang setara dengan individu kosmik Adya.
Persepsi dari setiap wujud Dewi Kundalini yang hadir, akan tampak berbeda, sesuai dengan susunan emosi bawaan mereka, dan oleh karena itu, banyak wujud Dewi yang tersedia untuk bisa disembah. Namun, apapun bentuknya, praktisi harus mampu untuk tetap berinteraksi dengan Kundalini secara pribadi. Beberapa dari praktisi, akan memperlakukannya sebagai saudara perempuan, sebagai teman, anak penasihat, pelayan, atau bahkan sebagai istri.
Tetapi secara pribadi penulis berpendapat, bahwa yang terbaik adalah dengan memperlakukan Dewi Kundalini sebagai seorang ibu. Dalam aspek-Nya sebagai Adya, beliau Ibu dari seluruh dunia, dan makhluk. Kita semua muncul dari-Nya, berada di dalam-Nya, dan akhirnya larut, kembali ke dalam-Nya.
Selain itu, bila menganggap sebagai seorang teman, mungkin suatu saat akan mengecewakan, seorang istri mungkin akan timbul pertengkaran, dan seorang pelayan, mungkin akan melawan perintah tuannya, tetapi sebagai seorang ibu, tidak akan pernah meninggalkan anaknya.
Manfaat Bhakti itu sangat penting, karena beliau adalah dirimu, dan kamu, adalah bagian kecil dari-Nya, harus mampu untuk mencintai diri sendiri, untuk membuat kemajuan pesat. Bahkan para Dewa dengan wujud maskulin, semuanya adalah bagian dari-Nya. Apakah nanti praktisi Tantra memuja dewa laki-laki, atau perempuan, itu tergantung juga kepada proses inisiasi yang gurunya ajarkan, tetapi hasilnya akan tetap sama: Dewi Kundalini, akan bersatu kembali dengan Dewa Siwa-nya.
Hal pertama yang diajarkan adalah, mulai untuk menggunakan Mantra pertama (bisa berupa bija mantra, atau mantra itu sendiri), Yantra, dan Tantra, akan digunakan untuk proses menciptakan bentuk dewa, dalam kesadaran praktisi.
Kemudian proses dimana Dewa, atau Dewi, mulai disembah, dan akan selalu turut bersama dalam menjalankan kehidupan, sesuai dengan hubungan yang sudah ditetapkan (anak, suami/istri atau apapun itu), proses ini disebut sebagai Tanmayata. Akhirnya beberapa sisa kepribadian dari praktisi, mulai dihilangkan, hanya kepribadian dewa yang tersisa, dan ini disebut sebagai Tadrupata.
Bagaimana mengetahui, bahwa kundalini dalam tubuh praktisi mulai aktif, atau terbangun, kenali tanda-tandanya sebagai berikut:
- Selama bermeditasi terhadap kundalini, akan ada penglihatan ilahi, bau ilahi, rasa ilahi, sentuhan ilahi, mendengar suara ilahi. Kemudian mulai mampu untuk menerima instruksi dari Tuhan.
- Munculnya debaran di Muladhara, rambut mampu berdiri sendiri dari akarnya, ketika Uddiyana, Jalandhara, dan Mulabandha, mampu dilakukan tanpa praktisi sadari.
- Nafas mendadak berhenti, tanpa usaha apapun, bahkan Kerala Kumbhaka, akan mampu dilakukan tanpa bantuan tangan.
- Setelah merasakan adanya arus Prana naik ke Sahasrara, praktisi mengalami rasa kebahagiaan, dan ini akan mengulangi secara otomatis ketika, tidak ada lagi pikiran keduniawian.
- Saat bermeditasi, mata akan menjadi terpaku di Trikuti, bagian tengah alis, ketika proses Mudra Shambhavi dilakukan.
- Merasakan getaran Prana di berbagai bagian di dalam tubuh, ketika sedang mengalami sentakan seperti sengatan listrik,
- Selama meditasi, merasa seolah-olah tidak ada siapa-siapa, ketika kelopak mata tertutup meskipun sudah berusaha keras, untuk membuka kelopak mata, akan ada arus seperti listrik mengalir ke atas, dan ke bawah saraf.
- Saat bermeditasi kepada Dewi Kundalini, mendapatkan inspirasi dan wawasan ketika alam semesta membuka rahasianya, semua keraguan hilang, mampu memahami dengan jelas arti dari bahasa, yang belum pernah dipelajari.
- Tubuh menjadi ringan seperti udara, ketika memiliki pikiran yang seimbang dalam kondisi kacau, dan memiliki energi yang tidak habis-habisnya untuk bekerja.
- Mabuk atas nikmat Tuhan, ketika mengembangkan kekuatan suara.
- Mampu untuk melakukan Yoga asana, tanpa merasakan sakit, atau kelelahan.
- Mampu menulis himne, dan puisi yang agung, serta indah tanpa disadari.
Sadar, atau tidak sadar, praktisi akan mengalami proses tersebut, dan yang lebih dominan, adalah emosi yang keluar ketika proses membangkitkan Kundalini terjadi, sesuai dengan tingkatan elemen yang mampu dibuka.