Mantra Gayatri bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan kekuatan matahari yang harus dihormati. Penting memahaminya melalui bimbingan guru, untuk menjaga keseimbangan spiritual, dan menghormati alam semesta.
Dalam perjalanan spiritual, kita sering kali mencari kekuatan yang mampu membimbing dan menginspirasi kita. Kisah tentang pria dan mantra Gayatri dibawah ini, mengajarkan bahwa praktik mantra bukan sekadar ritual, melainkan jendela ke kekuatan spiritual mendalam. Kali ini, kita akan menjelajahi betapa pentingnya pemahaman mendalam, bimbingan guru yang kompeten, serta keseimbangan dengan alam semesta dalam praktik spiritual. Kami mengundang pembaca untuk memahami lebih dalam, mengenai keajaiban mantra Gayatri, dan bagaimana kita bisa menggunakannya untuk pertumbuhan spiritual yang lebih besar.
Apakah mengulangi mantra Gayatri merupakan sadhana yang baik? Sebagian orang cocok melakukan sadhana tersebut, juga karena sesuai dengan faktor usia. Namun, beberapa orang juga masih mencoba melakukan sadhana yang lebih sesuai untuk dilakukan di Satya Yuga tersebut. Ada banyak orang yang mengaku dengan mengulang Mantra Gayatri, mereka menyatakan telah memperoleh segala macam manfaat,yang bisa dipercaya, dan juga tidak bisa dipercaya. Mereka membicarakan mengenai bagaimana seseorang mencapai kesuksesan, hanya dengan Mantra Gayatri, sehinga mencapai realisasi tertinggi, dan lain sebagainya.
Namun tahukah mereka, bahwa mantra yang mereka ucapkan sebagai Gayatri sebenarnya bukanlah Mantra Gayatri? sedangkan wujud yang mereka visualisasikan saat melakukan japa (pengulangan mantra) juga bukanlah wujud Gayatri sebenarnya? Dan tahukah mereka apa yang akan terjadi, bila melakukan japa Gayatri terlalu banyak? Bila menurut pembaca, kami berusaha melucu, maka cobalah untuk melakukannya, karena kepala akan menjadi terlalu panas.
“Mantra Gayatri: Keheningan mengalir, kebijaksanaan bersinar, dan kekuatan menyatukan jiwa dengan kebenaran universal.”
Suatu ketika seorang pria datang berkunjung untuk mempelajari mantra Gayatri. Kami mengatakan kepadanya, bahwa Gayatri tentu saja merupakan salah satu mantra paling kuno, dan kuat, namun mantra yang dicetak dalam buku bukanlah Gayatri asli, itu adalah mantra Savitri. Kita tidak sedang dalam posisi untuk mengetahui Gayatri sebenarnya, jadi sebaiknya jangan mencoba melakukannya. Ini hanya diperuntukkan bagi Rsi, bukan untuk orang awam.
Namun dia bersikeras, akhirnya kami hanya memberinya satu suku kata dari Gayatri asli, dan mengatakan kepadanya, “Anda seharusnya tidak mencoba melakukannya, tetapi karena Anda bersikeras, saya hanya akan memberikan sepotong dari mantra asli. Anda tidak akan cukup kuat untuk menguasai seluruh mantra. Selanjutnya Kami hanya menyuruhnya untuk mengulanginya sebelas kali sehari.
Mungkin karena dia telah melakukan banyak sadhana, sehingga berpikir, tentunya sudah jauh melampaui batas pemula, kemudian dia melakukannya secara berlebihan. Dengan mengulanginya seratus delapan kali pada pagi pertama. Ketika malam tiba-tiba Ia memberi tahu istrinya, “aku adalah Narayana dan kamu adalah Lakshmi-ku. Sekarang Pijat kakiku!’ istrinya pun menurutinya, Pria itu mengulangi mantra tersebut dengan perlahan, ‘Semua dalam satu, satu dalam semua.’ Lalu mendadak dia berlari ke kamar mandi, karena mengeluh sakit kepala.
Karena cukup lama dia tidak keluar dari kamar mandi, maka istrinya menjadi panik, dan memanggil tetangga untuk mendobrak pintu. Mereka menemukannya sedang duduk dengan kepala di bawah pancuran air, mencoba mendinginkan panas luar biasa yang tercipta di kepalanya. Dia tidak bertahan lama setelah itu dan menyadari dirinya sendiri telah melepaskan “belenggu duniawinya”.