4. Harmoni yang Ajaib: Effek Permainan Raga dalam Musik
Dalam sebuah musik, setiap raga (skala melodi) mempunyai gambaran spesifik, yang harus mampu divisualisasikan saat memainkan, atau menyanyikannya. Bila melakukannya dengan benar, maka gambaran sebenarnya dari raga tersebut akan terwujud. Contohnya, ketika memainkan Raga Megha (Melodi Awan), musisi harus mampu membayangkan langit mendung, beserta segala latar belakangnya. Bila ingin hujan turun, mainkan Megha dengan cara tertentu, maka hujan akan datang.
Salah satu arti kata raga adalah gairah, dan musik seharusnya seperti itu. Bila kita telah mampu menguasai Raga Deepaka (Melodi api atau Pengapian) secara menyeluruh, sehingga ketika dinyanyikan saat senja tiba, maka seluruh lampu minyak dirumah akan menyala dengan sendirinya, secara otomatis. Namun bila memainkan Deepaka terlalu lama, maka pemainnya sendiri akan merasa kepanasan dan hanya bisa diredakan oleh mereka yang ahli dalam Megha. Disini kita memhami bahkan musik pun, bisa cukup berbahaya, karena ada hubungannya dengan Surya serta Chandra Nadi layaknya pada Pranayama.
Faktanya, seluruh tujuan dari musik adalah, untuk membantu kita menstimulasi kesadaran, sehingga Kundalini bisa terpicu untuk bangun. Namun, ketika melakukannya secara berlebihan, maka prana juga bisa terpengaruh.
Sedangkan Manfaat terbesar dari musik india adalah, membantu kita mengidentifikasi diri dengan dewa. Contohnya, ketika memainkan Raga Kedara (Melodi Lapangan), Sri Krishna akan datang, dan turut menari di hadapan pemainnya. Namun apakah Kedara bisa memanggil Krisna? tentu saja tidak. Kedara tidak khusus untuk Krishna, bahkan belum tentu akan melihat Krisna, meskipun telah belajar memainkannya dengan sempurna. Hanya tersebut terjadi, karena musisinya mampu memvisualisasikan, Krishna ikut menari setiap kali memainkan Kedara, maka hasil visualisai tersebut, Sri Krishna sendiri akan terlihat ikut menari.