Setiap aspek Kebenaran mempunyai nilai fonetiknya sendiri, dinyatakan dalam vokal, konsonan, ritme, nada, dan intonasi mantra. Mantra-mantra dipahami dengan cara ini, kemudian dikumpulkan secara koheren untuk membentuk Weda. Banyak orang mengatakan, bahwa Rsi Wasistha menyusun sejumlah besar mantra di Rg Weda, dan Rsi Angira menyusun begitu banyak mantra, untuk Atharva Weda, dan seterusnya, tetapi kami tidak percaya bahwa Weda adalah produk dari banyak Rsi. Kami berfikir bahwa setiap Weda pasti merupakan produk dari satu Rsi saja. Bagaimana bisa ada koherensi lengkap dalam pokok bahasannya, bila ada banyak Rsi berbeda, yang ikut bertanggung jawab atas Weda, yang masing-masing tentunya memiliki Vijjnana tersendiri, atau Gayatri uniknya sendiri? Pastilah pada mulanya ada Weda bagi setiap Rsi, karena setiap Weda merupakan pemaparan ilmunya sendiri.
Apa yang kami sampaikan agar pembaca memahami, adalah intisari Weda, dan ajaran mendasar mereka. Weda adalah labirin bagi orang awam, yang tidak mengetahui makna terdalam dari sebuah mantra, dan hanya segelintir orang yang mengetahui hal tersebut saat ini, atau pernah mengetahuinya. Itulah sebabnya para Rsi junior tertentu, mempunyai tugas untuk menulis Upanishad, sebagai penjelasan atas hakikat tersebut. Ketika manusia tidak mampu lagi memahami kebenaran secara langsung, maka agama-agama akan bermunculan untuk menjelaskan kebenaran kepada mereka. Beberapa orang kemudian memanfaatkan situasi tersebut, dan menjadi pemimpin untuk mengambil keuntungan bagi dirinya sendiri.
Seorang pemimpin agama seperti itu, tidak akan memberitahukan bahwa tujuannya adalah untuk mempertahankan kendali atas manusia, tapi dia akan memberitahukan bahwa dirinya adalah perantara resmi antara manusia dengan Tuhan, dan itu adalah hal yang sama bila menghormatinya. Ketika manusia harus melalui pemimpin agama untuk sampai kepada Tuhan, tentu saja mereka akan menjadi berkuasa. Tapi itu semua omong kosong. Kita harus melupakan segala hal tentang para pemimpin agama, dan pergi mencari Tuhan sendirian, karena kita harus bisa mengukir diri sendiri.